Rabu, 07 Mei 2025

ILMU KOMUNIKASI

 

Komunikasi sebagai Proses Dinamis, Sistematik, dan Simbolik dalam Membangun Makna

  Komunikasi adalah aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan, tetapi juga sebagai proses pembentukan makna dalam interaksi sosial. Dalam dunia yang terus berkembang, komunikasi menjadi semakin kompleks karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan perbedaan budaya. Komunikasi tidak hanya berlangsung secara langsung, tetapi juga melalui media digital yang semakin mempercepat penyebaran informasi dan membentuk dinamika baru dalam interaksi manusia.

    Komunikasi selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Dalam kehidupan sehari-hari, kita berkomunikasi dengan berbagai cara, mulai dari percakapan tatap muka hingga interaksi melalui media sosial. Misalnya, dahulu komunikasi hanya terbatas pada pertemuan langsung atau surat, tetapi sekarang kita dapat berkomunikasi secara instan melalui pesan teks, video call, dan media sosial. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi cara kita berkomunikasi, tetapi juga makna yang dibangun dalam komunikasi. Dalam percakapan langsung, ekspresi wajah dan nada suara memiliki peran penting dalam memahami pesan yang disampaikan. Namun, dalam komunikasi melalui media sosial, penggunaan emoji dan GIF menjadi alat bantu untuk menyampaikan emosi dan memperjelas maksud pesan. Contohnya, penggunaan emoji senyum 😊 dalam pesan teks dapat menggantikan ekspresi wajah yang menunjukkan keramahan dalam percakapan langsung.

    Komunikasi bukan sekadar pertukaran kata-kata, tetapi juga melibatkan berbagai elemen yang saling berhubungan, seperti pengirim pesan, penerima, saluran komunikasi, dan konteks sosial. Semua elemen ini harus bekerja secara harmonis agar komunikasi menjadi efektif. Jika satu elemen terganggu, maka makna pesan bisa salah dimengerti atau bahkan gagal diterima. Sebagai contoh, dalam lingkungan kampus, komunikasi antara dosen dan mahasiswa sangat bergantung pada sistem yang efektif. Dosen harus menyampaikan materi dengan jelas, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya. Jika dosen tidak memperhatikan cara penyampaian atau mahasiswa kurang aktif dalam berdiskusi, komunikasi menjadi tidak efektif, dan proses belajar-mengajar pun terganggu. Dalam kehidupan sosial, keterkaitan antara komunikasi verbal dan nonverbal juga memainkan peran besar. Misalnya, dalam sebuah rapat organisasi, bahasa tubuh seperti anggukan kepala atau kontak mata dapat memperkuat makna pesan yang disampaikan. Sebaliknya, kurangnya respons nonverbal dapat membuat lawan bicara merasa kurang diperhatikan, meskipun komunikasi verbal sudah dilakukan dengan baik.

    Simbol dalam komunikasi bisa berbentuk verbal maupun nonverbal, dan memiliki peran krusial dalam membangun makna antarindividu atau kelompok. Simbol verbal meliputi kata-kata, frasa, dan kalimat, sedangkan simbol nonverbal mencakup ekspresi wajah, gerakan tangan, pakaian, dan bahkan warna tertentu yang memiliki makna tersendiri dalam budaya tertentu. Dalam interaksi profesional, simbol nonverbal sering kali lebih berdampak daripada komunikasi verbal. Misalnya, dalam dunia bisnis, penggunaan pakaian formal melambangkan profesionalisme dan kredibilitas. Ketika seseorang datang ke sebuah pertemuan dengan pakaian yang rapi dan sikap percaya diri, kesan yang ditangkap oleh orang lain biasanya lebih positif dibandingkan seseorang yang berpakaian kurang formal. Di dunia digital, simbol juga memainkan peran besar dalam komunikasi. Contoh yang sering terjadi adalah penggunaan ikon "like" atau "love" di media sosial untuk menunjukkan persetujuan atau dukungan terhadap suatu postingan. Hal ini menunjukkan bagaimana simbol digital membantu memperjelas makna dan meningkatkan efektivitas komunikasi di dunia maya.

    Komunikasi adalah proses yang dinamis, sistematik, dan simbolik yang berkembang seiring dengan perubahan zaman. Perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia berkomunikasi, sementara keterkaitan berbagai elemen komunikasi menentukan efektivitas interaksi sosial. Simbol, baik verbal maupun nonverbal, memainkan peran penting dalam membentuk makna dalam komunikasi, memungkinkan manusia untuk memahami pesan dengan lebih mendalam. Oleh karena itu, memahami konsep komunikasi dalam konteks modern sangat penting bagi siapa pun yang ingin berkomunikasi secara efektif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan profesional. 

 

Daftar Pustaka

Berger, C. R. (2018). Interpersonal Communication. Wiley-Blackwell.

McQuail, D. (2010). McQuail's Mass Communication Theory (6th ed.). Sage Publications.

Knapp, M. L., Hall, J. A., & Horgan, T. G. (2013). Nonverbal Communication in Human Interaction (8th ed.). Cengage Learning.

West, R., & Turner, L. H. (2018). Introducing Communication Theory: Analysis and Application (6th ed.). McGraw-Hill.

Wood, J. T. (2016). Communication in Our Lives (8th ed.). Cengage Learning.

 

Profi Penulis


 Dhea Cahya Cyntia, lahir di Dumai pada 17 Juli 2005, merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang bercita-cita menjadi pendidik yang berkontribusi bagi masyarakat. Dhea merupakan alumni Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Rohil, tempat di mana ia memperoleh landasan keilmuan dan nilai-nilai keislaman yang kuat. Selama masa kuliah, Dhea berharap dapat semakin mendalami ilmu agama, memperluas wawasan dalam pendidikan Islam, serta aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan akademik dan sosial di kampus. Dengan semangat dan dedikasi, ia bercita-cita menjadi sosok yang mampu menginspirasi dan membimbing generasi muda dalam memahami serta mengamalkan nilai-nilai Islam.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL UAS KOMUNIKASI : AYAT AL-QUR’AN ATAU HADIST YANG BERKAITAN DENGAN KOMUNIKASI

AYAT AL-QUR’AN ATAU HADIST YANG BERKAITAN DENGAN KOMUNIKASI     Dalam ajaran Islam, berbicara bukan hanya sekedar menyampaikan pesan...